PENDAHULUAN
Menentukan apakah seseorang
memiliki pengetahuan yang cukup dan mampu menjadi seorang ahli bergantung
kepada dua faktor. Pertama apakah kandidat memiliki kualifikasi untuk pekerjaan
tersebut? Apakah kandidat tersebut memiliki kredensial yang tepat, pengalaman
yang relevan dan informasi-informasi yang kritis untuk digunakan dalam
memecahkan kasus? Yang kedua ahli walaupun memiliki kualifikasi yang cukup apakah
memiliki kemampuan atau karakteristik personal untuk bekerja sama dalam suatu
tim investigasi?
KREDENSIAL
(CREDENTIALS)
Kredensial dan
standar bervariasi untuk menilai pengetahuan diluar pengadilan (out-of-court) dari ahli, bergantung
pada area yang dibidangi ahli. Kriteria-kriteria yang mungkin dibutuhkan untuk
menunjuk seorang ahli berikut ini,
1.
Professional Licensure, Certification, or Registration (Profesional yang memiliki Lisensi, Sertifikasi atau
Registrasi)
Lisensi
profesional, sertifikasi atau regristrasi adalah faktor-faktor penting dalam
menilai level dasar kompetensi untuk penasehat teknis (technical advisors) di sebagian besar bidang keahlian dari ahli berguna
dalam keuangan dan investigasi kejahatan terkomputerarisasi. Memiliki lisensi
atau sertifikasi individual dalam sebuah profesi atau regristrasi dalam
yuridiksi sebagai praktisi dalam profesi tersebut adalah sebuah langkah utama
dari dasar-dasar menjadi kandidat dari ahli yang dapat memberikan testimoni di
dalam peradilan sebagai ahli.
2.
Academic Degrees
(Gelar Akademik)
Secara
tradisional, gelar akademik merupakan memiliki peranan sebagai kunci untuk
menentukan apakah mereka memiliki kualifikasi sebagai seorang saksi ahli. Meskipun
gelar akademik yang tepat merupakan salah satu kredensial akademik namun sangat
penting untuk tidak hanya mengandalkan kualifikasi terbatas hanya pada gelar
akademik saja.
3.
Training and Continuing Education (Pelatihan dan Pendidikan)
Perkembangan
dalam computer programming, electronics,
telecommunications engineering, information technology auditing, computer
security dan spesialisasi lain berkambang sangat pesat. Pelatihan dan
pendidikan dalam area-area dan bidang tersebut dapat membantu mengatasi
kejahatan kerah putih (white-collar
crime), kejaharan ekonomi dan kejahatan komputerarisasi (computer crime). Asosiasi profesional
dan badan regulator sering memberikan sertifikat dari penyelesaian dan
indikator objektif lain dari skil yang bersangkutan ketika menghadiri suatu
kursus.
4.
Writings and Publications (Tulisan dan Publikasi)
Apakah
saksi ahli yang bersangkutan memiliki publikasi dalam bidang dimana mereka
memiliki keahlian secara tradisional merupakan faktor yang penting untuk
mengulas ketika dalam peradilan dibutuhkan penasihat teknis (technical advisors) untuk menjadi saksi
ahli. Publikasi terdahulu mungkin kurang relevan dengan ketika pengetahuan dari
ahli digunakan sebagai technical advisors
untuk melakukan investigasi atau masuk kedalam tim penuntut (prosecutorial team) ketika kasus sedang
dalam tahap persiapan. Penelitian terdahulu dapat digunakan untuk membantu
melakukan profiling dan menentukan modus operandi dalam kasus fraud yang
kompleks dan yang relevan dengan bidang publikasi.
5.
Teaching and Other Consultancies (Pengajaran dan Konsultasi Lainnya)
Pengajaran
dan atau konusltasi dalam bidang tertentu menjadi bahan pertimbangan ketika
kredensial ahli di tampilkan di peradilan sebelum seseorang tersebut mengambil
sikap atau tampil sebagai saksi ahli. Dikarenakan oleh evolusi teknologi
komputer yang baru dan cepat, kredensial seperti hal tersebut mungkin lebih
menitikberatkan kepada kejahatan terkomputerarisasi daripada gelar akademik
ataupun publikasi.
6.
Professional Associations (Asosiasi Profesional)
Dalam
kasus ini, lisensi profesional, prospek sertifikasi ahli atau keanggotaan dalam
asosiasi profesional menambah anggapan dari kompetensi ahli dan secara rutin
dimasukan kedalam kredensial dari ahli di dalam pengadilan sebelum memberikan
testimoni keahlian. Seperti halnya dengan lisensi, gelar akademik, dan
pendidikan dan konsultasi terdahulu, keanggotan dalam asosiasi profesional
adalah subjek dari verifikasi dan untuk mengumpulkan refrensi dari para rekan
profesional ahli. Verifikasi tersebut merupakan hal penting dan merupakan quality-control check yang berguna.
7.
Previous Similar Experience (Pengalaman Terdahulu yang Serupa)
Mengidentifikasi
penasihat yang dapat dipercaya dan objektif yang memiliki pengalaman bisa
menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menyeleksi seorang ahli. Walaupun
kriteria-kriteria seperti kredensial resmi yang dimana merupakan salah satu
kualifikasi untuk melakukan testimoni sebagai seorang saksi ahli merupakan hal
yang normal, hakim pengadilan memiliki kebijakan untuk menentukan bahwa
individu tersebut adalah seorang yang berpengalaman yang memiliki kualifikasi
untuk memberikan testimoni dalam bidang yang individu tersebut memiliki
keahlian didalamnya dan memiliki pengalaman.
8.
Sole Access to Privileged Information or Facts (Memiliki Akses Istimewa Untuk Mengakses Informasi Atau
Fakta)
Latar
belakang, edukasi dan kredensial lain dari individu dapat sangat bervariasi,
kelompok tersebut dapat terdiri dari manajemen atas dalam perusahaan yang
menjadi korban, in-house computer
technologists, data providers, equipment operator, dan pihak lain yang
memegang data relevan atau mengetahui fakta tentang operasional perusahaan. Kelemahan
dalam menggunakan individu-individu tersebut menjadi saksi ahli selama
persidangan adalah: (1) membedakan atau mengenali area kompetensi yang
sebernarnya dan (2) memungkinkan adanya bias.
KUALITAS PERSONAL AHLI (PERSONAL QUALITIES OF THE EXPERT)
Standar lain dalam menentukan
apakah harus menggunakan individu tertentu sebagai penasihat teknis atau saksi
ahli adalah kuailtas personal dari ahli. Karena area ini secara umum subjectif,
dan sulit untuk mengatakan faktor apa saja yang terlibat dan bagaimana harus
dilakukan penilaian. Bagaimanapun juga ada delapan hal yang dapat menjadi
pertimbangan ketika memilih seorang penasihat teknis atau saksi ahli.
1. Kemampuan
bekerja sama dalam tim
Menilai
apakah calon ahli akan sesuai dalam tim adalah keputusan penting yang harus
dibuat sangat awal, sebelum ahli dilibatkan. Memeriksa referensi dan wawancara
personal akan membantu dalam membuat keputusan ini.
2. Integritas
dan dapat dipercaya
Ahli
akan berhadapan dengan informasi sensitive dalam kasus, seperti membongkar
tentang perannya sendiri dalam kasus, dari aspek-aspek penyelidikan di mana dia
telah memberikan masukan, dan identitas orang lain di tim investigasi.
3. Reputasi
dan pengakuan professional
Banyak
kualitas ditentukan dengan apakah ahli akan mampu membangun hubungan kerja yang
harmonis dengan orang lain.
4. Kualitas
dan ketepatan waktu dari pekerjaan sebelumnya
Kualitas
konsultan dan layanan mereka sebelumnya sebagai saksi ahli harus diperiksa
dengan sangat rinci. Persepsi komunitas profesional tentang kualitas kerja,
publikasi, pengajaran, atau kuliah para ahli harus ditentukan
5. Sikap
professional dan kerja keras
Kemampuan
untuk berbicara secara otoritatif, untuk mempertahankan ketenangan di bawah
pemeriksaan silang yang kuat, untuk menghindari argumentasi dengan penasehat
yang berlawanan, dan untuk menyederhanakan hakim dan juri tanpa merendahkan
adalah karakteristik penting. Penasihat teknis juga harus memiliki
kualitas-kualitas ini, karena ia harus bekerja erat dengan anggota tim
investigasi lainnya, sering di bawah tekanan. wawancara stres untuk para ahli,
apakah mereka dipandang sebagai saksi ahli potensial atau bukan, adalah alat
penting untuk mengukur sikap profesional dan sikap kerja keras
6. Kemampuan
“menyajikan” dalam kelompok
Kemampuan
menyajikan ide secara efektif kepada kelompok adalah keterampilan yang
dipelajari. Namun, banyak orang di semua bidang usaha tidak memiliki
keterampilan ini. Penasihat pada tahap investigasi atau praperadilan kasus yang
kompleks dapat diminta untuk memberikan sesi orientasi pada aspek teknis dari
kasus tersebut ke sekelompok besar peneliti dan penasehat teknis lainnya.
7. Kemampuan
menjelaskan masalah teknis dalam istilah awam
Landasan
yang menyeluruh di bidang keahlian mereka dan kemampuan untuk membuat
presentasi kelompok yang efektif akan lemah jika penasihat teknis tidak dapat
menyederhanakan masalah teknis yang rumit sehingga orang awam dapat mendukung
mereka. Penting untuk kemampuan mereka untuk mendirikan teori yang baik dari
kasus dan untuk menerapkan strategi yang efektif untuk memecahkan kasus dan /
atau mendapatkan keyakinan.
8. Tingkah
laku dan keistimewaan
Perbedaan
mengalihkan perhatian. Perilaku aneh, mode pakaian yang tidak biasa, dan aspek
lain dari kepribadian para ahli cenderung mengalihkan perhatian dari pesan mereka.
SUMBER
UNTUK MENEMUKAN SAKSI AHLI
Penasihat teknis untuk digunakan dalam kasus
kejahatan dapat dipilih atau diambil dari sejumlah sumber. Ini termasuk:
·
Sumber-sumber internal
·
Instansi penegak hukum
lainnya
·
Badan-badan pemerintah
negara bagian atau lokal lainnya
·
Perizinan negara bagian
dan lokal, sertifikasi, dan pendaftaran
·
Asosiasi profesional
penegakan hukum
·
Asosiasi profesional di
bidang subjek dari pengetahuan ahli yang dicari
·
Organisasi yang menjadi
korban
·
Produsen / vendor dan
organisasi penyedia yang menyediakan peralatan atau layanan antarmuka kepada
korban
·
Organisasi lain di
bidang aktivitas atau industri korban
·
Area universitas dan
pusat penelitian
·
Perusahaan konsultan
swasta yang mengkhususkan diri dalam bidang subjek
·
Pengalaman sebelumnya
dalam memperoleh ahli
·
Hubungan yang sudah ada
sebelumnya dengan lembaga lain dan sumber rujukan
·
Fakta dan keadaan
masing-masing kasus
MEMBEDAKAN
AREA KOMPETENSI YANG SEBENARNYA
Pastikan secara pasti untuk area mana dari keahlian
tim investigasi yang membutuhkan penasihat lain, dan dengan hati-hati
membedakan antara berbagai bidang keahlian teknis ketika memilih konsultan yang
diajukan. Membedakan area keahlian khusus yang dibutuhkan harus dibarengi
dengan membedakan area yang sebenarnya dari kompetensi ahli konsultan yang
diajukan dari area lain di mana dia tidak benar-benar ahli.
RINGKASAN
Larry Crumbley, editor The Journal of Forensic
Accounting dan pelopor dalam akuntansi forensik, memberikan beberapa poin
bermanfaat bagi akuntan forensik yang berpikir tentang menjadi saksi ahli.
Pertama, dia harus realistis tentang apakah dia adalah ahli yang tepat untuk
pekerjaan itu. Kedua, dia harus meninjau kualifikasinya dan melanjutkan atau
vitae. Mereka harus memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi yang diperlukan
untuk melayani sebagai saksi ahli dalam kasus tertentu. Ketiga, mereka harus
mendapatkan identitasnya secara berurutan. Peraturan federal prosedur perdata
mengharuskan para ahli mengungkapkan identitas mereka, isu-isu yang akan
dibahas oleh pendapat mereka, kualifikasi profesional mereka (termasuk
publikasi mereka dalam 10 tahun terakhir dan semua kasus di mana mereka
memberikan kesaksian ahli dalam empat tahun terakhir), dan siapa yang membayar
mereka. Keempat, setelah akuntan forensik dipertahankan, ia harus mempersiapkan
secara mendalam. Jangan biarkan pengacara mencetak kesimpulan. Pakar forensik
harus berlatih terlebih dahulu, mungkin merekam kesaksian orang itu sendiri dan
meninjau rekaman audio.
Sumber:
Singleton, Tommy W. dan Singleton Aaron J.2006.Fraud Auditing and
Forensic Accounting: 3rd editon. New Jersey, USA: John Wiley
& Sons, Inc.
Komentar
Posting Komentar